Blue Fire Kawah Ijen
Kawah Ijen yang terkenal dengan Blue Fire menyuguhkan panorama alam yang indah juga. Apalagi kalau mendaki saat cuaca mendukung, tanpa kabut apalagi hujan. Perjalananku beberapa waktu yang lalu menuju Puncak Kawah Ijen termasuk pendakian yang sukses, karena cuaca bagus dan kondisi tubuh dalam keadaan bugar walaupun tangan seperti mati rasa karena kedinginan.

Dari pengalaman pendakian itu, ada beberapa hal yang bisa menjadi tips untuk kamu yang memiliki rencana mendaki kawah Ijen. Berikut ini beberapa tips untuk mendapatkan kesan terbaik saat mendaki kawah Ijen:

1. Cek Kondisi Musim dan Cuaca

Kondisi Cuaca Ijen Tanpa Kabut
Pendakian ke puncak Kawah Ijen terbilang berbeda dengan pendakian ke puncak gunung lainnya, sebab jalan buatan yang juga menjadi jalur untuk penambang belerang cukup terjal dan licin untuk dilalui. Maka sebaiknya kamu tidak mendaki saat musim penghujan atau saat musim pergantian dari musim kemarau menuju musim penghujan. Sebab kedua musim ini bisa memberikan kesan buruk pendakianmu.

Musim hujan akan membuat jalan pendakian licin dan memungkinkan pasti hujan saat mencapai puncak. Musim pergantian kemarau menuju penghujan akan berhadapan dengan kabut tebal menutupi seluruh puncak dan membuat udaranya terasa sangat dingin. Jangan lupa juga sebelum berencana, cek ramalan cuaca agar ada informasi yang bisa dijadikan pertimbangan.

2. Istirahat Sebelum Mendaki

Istirahat Menikmati Pemandangan di Puncak Ijen
Menuju lokasi kawasan Ijen memakan waktu yang cukup lama dari kota terdekat, baik itu Probolinggo, Situbondu, Jember, atau Banyuwangi. Maka perjalanan akan membuat kamu lelah, apalagi kalau berkendara dengan sepeda motor. Berbeda kondisi jika kamu rombongan wisata yang menggunakan bus mini, kamu bisa istirahat didalam bus.

Namun tetap saja istirahat dan peregangan dibutuhkan, sebab pendakian menuju puncak Ijen dilakukan pada malam hari, maka pastikan kamu datang lebih awal sebelum izin pendakian dibuka. Minimal 2-4 jam sebelum mulai mendaki, agar lelah perjalanan mulai pudar dan kamu bisa fokus menggunakan tenaga untuk melakukan pendakian.

3. Pilih Jam Pendakian Paling Awal

Tiket Masuk Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen
Loket pembelian tiket masuk Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dibuka mulai pukul 01:00 WIB dini hari. Usahakan Anda sudah tiba di Pos Paltuding pada jam tersebut dan segera membeli tiket. Kemudian memulai kegiatan pendakian lebih awal. Hal ini dilakukan agar besar kemungkinan bisa melihat blue fire yang dapat jelas terlihat di jam 03:00 - 05:00 WIB.

4. Membawa Barang Sedikit

Turis Mendaki Tanpa Barang Bawaan
Pastikan barang bawaan yang kamu bawa sedikit, sebab akan menjadi beban selama pendakian dan kegiatan pendakianmu akan kurang lancar. Bawalah bekal secukupnya dan jangan berlebihan. Contoh barang utama yang perlu dibawa adalah air mineral, kamera, senter, dan beberapa makanan ringan.

5. Gunakan Sandal atau Sepatu Pendaki

Mendaki Puncak Ijen Bareng ReviewSotoy.com
Dalam pendakian dua hal ini sangat berpengaruh, ini akan menyokong seberapa kuat fisikmu mendaki. Penggunaan sandal lebih disarankan karena ruang gerak kaki bisa lebih leluasa dan ujung kaki saat turun gunung bisa bergerak bebas, sedangkan menggunakan sepatu daki akan membuat ujung kakimu akan terasa sakit karena benturan dengan bagian ujung sepatu.

Adapun saran penggunaan sandal pendaki untuk memudahkan kamu, karena beberapa tanjakan ada yang memiliki sudut menukik sehingga perlu gaya gesekan yang besar agar tidak mudah terpeleset. Pada sandal atau sepatu pendaki memiliki alas kaki dengan tekstur bawah yang kasar, sehingga cengkraman terhadap tanah cukup kuat menopang beban tubuhmu agar tidak terpeleset.

Sekian dulu tips kali ini. Btw, kamu anak gunung? puncak gunung mana aja yang sudah kamu taklukkan? Atau kamu termasuk tipe orang yang mendaki tangga aja udah ngos-ngosan? :D